Aku, tak tahu diri

Bismillaah..

Hi, apa kabar? Aku rindu.. kamu, iya kamu.. Teman-temanku, teman SD, SMP, SMA, bahkan teman kuliah yang sudah jarang sekali bersua denganku. Aku rindu, hanya saja aku tak pandai dalam memulai, apalagi via media sosial. Sifatku yang satu ini memang buruk sekali. Mungkin dianggap apatis atau anti sosial, hmm.. Bukan, hanya saja aku lebih suka dan sangat menikmati obrolan langsung. Di mana aku bisa membaca matamu, emosimu, jadi aku mungkin akan mampu merasakan perasaanmu.

Maaf kalau selama ini jarang bahkan tak pernah sama sekali aku menghubungimu. Atau mungkin, aku hanya menghubungi disaat aku ada perlunya. Maaf. Bahkan menurutku, yang sulit memulai percakapan di media sosial ini, ada keperluan adalah sebuah “modus” agar aku bisa mengobrol denganmu.

Jangankan denganmu, Teman.. Dengan saudara sekandungku saja, jarang sekali aku bersapa via media sosial. Aku mungkin saudara yang tidak tahu diri ya, hanya menghubungi kalau ada perlunya saja, hehe. Tapi sebenarnya aku rindu, siapa yang tidak rindu dengan keakraban, canda tawa, keusilan, yang dulunya hampir setiap hari kutemui sekarang sudah jarang sekali dijumpai. Sekarang aku lebih senang mengabari mereka tentang prestasiku, atau apapun yang bisa membuat mereka bangga. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuk membalas jasa-jasa siapapun yang membantuku.

Kesibukan bukan jadi alasanku jarang sekali mengirim pesan, hanya saja aku akan menciptakan suasana awkward dalam obrolan tidak langsung. Kalau bertemu langsung, percayalah, aku tipe orang pencari perhatian dan sulit berhenti saat bercerita. Aku seringkali menumpahkan apapun yang ada dalam benakku pada lawan bicara yang memancing pikiranku sedikit saja.

Jadi, untukmu.. Maaf karena jarang sekali aku menyapamu dalam pesan langsung. Semoga pesanku pada-Nya senantiasa sampai padamu.

Salam rindu,

Aku.

 


Leave a comment